oleh Rth
Entah kapan hati ini kan menepi
Berhenti sejenak untuk menengok ke belakang
Menghitung beribu dosa
Mendata berjuta kesalahan
Pada orang-orang tercinta
Ayah, bunda, dan semua saudara
Entah kapan jiwa ini kan bicara
Pada Tuhan sang pencipta
Memanjatkan doa
Memohon ampunan
Hati ini lelah
Jiwa ini resah
Hidup yang seharusnya indah
Jadi serba salah
Rabu, 30 Juni 2010
Selasa, 01 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wow... keren banget puisinya bu.. kalo boleh saya tau, ini yang nulis itu Istrinya Pak Dwi ya? Kalo emang ia, sore ini saya ada rencana bertamu ke rumah Bapak/Ibu. Ada hal yang ingin saya bicarakan. :) Salam hormat dari Ex. muridnya Pak Dwi. Hehe..
BalasHapusthe best puisinya.. saya mntan murid pa dwi. smga smp n 2 wanwareja tetap yg trbaik n mnjadi yNG TRBIK.
BalasHapusTeringat di senja hari itu,terbayang dunia nan kelabu di bawah awan... Yang tak berujung.. Entah kapan aku kan kembali padaNya,Jika aku sudah tak mampu mengukir nama diantara banyaknya bintang,hanya yang ku tahu... Cinta darimu tidak akan pernah hilang,karena cinta adalah sahabat untuk kembali pada tangan sang pencipta “ 被说听 “
BalasHapusVikah Qyrana,kelas IXa,angkatan 2013/2014. Rindu rasanya,selama waktu itu terus berjalan,banyak kenangan indah bersama teman-teman,semoga Bapak/Ibu guru diberkahi oleh Allah disetiap langkahmu,amien... Maafkan kesalahan kita,selama di sekolah... Mungkin saja selalu membuat hal yang tidak baik,mohon maaf lahir dan batin.
BalasHapusterima kasih komentarnya, puisi ini ditulis oleh bu ruhtiah salah satu guru di smpn 2 wanareja
BalasHapus